Postingan

Menampilkan postingan dari Desember, 2017

arif

JAMAN NOW, ERA KOMPETISI SUDAH LEWAT, SEKARANG SAATNYA ERA KOLABORASI. INI YANG DILAKUKAN BANYUWANGI DENGAN GO-JEK

Go-Jek pun go Banyuwangi ... Di banyak daerah, kehadiran transportasi online Go-Jek mendapat penolakan dari berbagai komunitas. Umumnya karena merasa Go-Jek dianggap pesaing yang akan mengambil rejeki mereka. Tapi kondisi berbeda dialami Go-Jek di Banyuwangi. Karpet merah digelar menyambut hadirnya Go-Jek di bumi Blambangan. Pemkab Banyuwangi merangkul erat, dan tidak ada resistensi dari

MEKAR SEMEBYAR TAMANSARI NUSANTARA DI FESTIVAL KUWUNG 2017

Festival Kuwung sukses menutup rangkaian 72 even Banyuwangi Festival 2017. Ribuan penonton yang memadati sepanjang jalan Ahmad Yani hingga ke Taman Blambangan, menjadi saksi nyata antusias warga Bumi Blambangan menyaksikan jalannya salah satu festival tertua di Banyuwangi, Sabtu (9/12/1017). Festival Kuwung 2017 sebagai penutup rangkaian Banyuwangi Festival 2017 berlangsung meriah.

WALK TRIP, TREN WISATA ANTI MAINSTREAM DI BANYUWANGI, PESERTA DIAJAK JALAN KAKI SELAMA 4 HARI KE BERBAGAI DESTINASI WISATA

Ada paket wisata yang mainstream di Banyuwangi. Peserta yang mengikutinya diajak berjalan kaki menyusuri sejumlah destinasi wisata Banyuwangi. Tak tanggung-tanggung, selama empat hari para peserta akan menikmati keindahan alam dan mempelajari tradisi budaya lokal. Paket wisata yang baru ini terutama menyasar wisatawan pecinta olahraga alam bebas dan komunitas penggemar jalan kaki. Sebab

PANORAMA KILI-KILI MUNCAR, TEMPAT KONSERVASI MANGROVE SEKALIGUS DESTINASI WISATA

Wisata Kili-Kili Muncar awalnya adalah sebuah area tambak udang sejak masa penjajahan Jepang hingga berakhir pada akhir 1980-an. Saat itu bisnis tambak menurun, dan area tersebut mulai ditinggalkan dalam kondisi terbengkelai dan rusak. Melalui jembatan bambu ini pengunjung diajak menyusuri hutan mangrove Kili-Kili Muncar (via Kompas.com) Baru kemudian sejak tahun 2003, sekelompok masyarakat